Senin, 19 Desember 2011

KENALI 12 PEMICU GANGGUAN INGATAN



    Pernahkah Anda lupa barang yang akan dibeli atau diambil saat bersiap-siap untuk melakukannya? atau, Anda lupa nama orang yang baru beberapa menit diperkenalkan?. Penjelasan umum kehilangan ingatan adalah otak kelebihan beban sehingga enggan membagi informasi. Tetapi, gangguan ingatan jangka pendek dipengaruhi  banyak hal, seperti migrain, menopause, kemotrapi, anestesi, dan depresi.

   Namun, adanya gangguan ingatan yang terjadi pada orang yang berusia muda masih dalam penyelidikan, ujar Michael Gross, direktur Neurofisiologi di Rumah Sakit Churchiil Clementine, Middlesex. Ada beberapa penyebab munculnya hilang ingatan dalam jangka pendek, berikut diantaranya, seperti dikutip DAILY MAIL:

1. Kurang Asam Lambung
    Vitamin B12 ditemukan dalam daging, ikan, produk susu dianggap berkaitan dengan memori yang sehat. "kekurangan vitamin B12 terjadi ketika tubuh gagal untuk mnyerap cukup vitamin meskipun di usus kecil," kata Dr.Anton Emmanuel, seorang pakar pencernaan di Universitas College Hospital, London. Penyebab lainnya termasuk anemia pernisiosa autoimun yang membuat tubuh sulit menyerap nutrisi, dan penyakit Crohn. Untuk mengatasinya, asup makanan kaya akan vitamin B12.

2. Tekanan Darah Tinggi
    Saat usia Anda masih dibawah 45 tahun dan Anda sering lupa, sebaiknya periksa tekanan darah. Studi Universitas Alabama menemukan para penderita tekanan darah tinggi lebih mungkin mengalami gangguan memori dan berpikir dibanding mereka dengan tekanan darah normal.

3. Hormon Tiroid yang kurang aktif
    Jika Anda sering merasa lelah, menjadi lebih gemuk, merasa depresi dan sering lupa, itu bisa menandakan hipotiroidisme, suatu kondisi yang mempengaruhi 15 dari 1000 wanita. Kondisi ini terjadi saat kelenjar tiroid gagal memproduksi hormon yang dikenal sebagai tiroksin. " Hormon ini memainkan peran penting untuk metabolisme energi. Jika jumlahnya tak cukup metabolisme melambat termasuk fungsi otak yang menginggat lebih lama dan cepat lupa," ujar Richard Ross, profesor endokrinologi di Universitas Sheffield.

4. Menopause
    Saat memasuki usia tertentu, wanita kerap merasa lebih pelupa. Studi Universitas California menegaskan bahwa berkurangnya kadar estrogen saat menopause memiliki pengaruh pada daya ingat. Namun, gangguan memori ini tak bersifat permanen.

5. Migrain 
    Jika Anda rentan terhadap migrain, Anda lebih mungkin mengalami amnesia global saat berusia di atas 50 tahun. Hal ini terjadi saat Anda dapat mengingat kejadian terakhir hingga 24 jam namun perlahan-lahan mulai melupakan hal itu. " Amnesia ini diperkirakan terjadi sebagai hasil dari cacat pada gen yang menyebabkan penyebaran impuls saraf di otak," kata profesor Kirkham. " Seiring dengan terjadinya migrain, Anda akan mengalami kelumpuhan memori sementara".

6. Penerbangan Jarak Jauh
    Melalui perjalanan jarak jauh membuat memori terganggu. Ini akibat kurang tidur yang terjadi konsisten. Namun, studi terbaru di Universitas California menunjukkan, masalah memori dapat terus berlanjut setelah kembali ke jadwal semula." Gangguan ini kesemuanya berasal dari kurang tidur yang konsisten", kata profesor Kirkham.

7. Kemoterapi
    Salah satu daftar efek samping yang tidak menyenangkan dari kemoterapi adalah kehilangan ingatan. Setengah pasien kanker payudara yang mengikuti sesi kemoterapi mengaku sulit mengingat selama menjalani pengobatan. Diperkirakan, kemoterapi mempengaruhi sel-sel otak sehat, dan mengurangi fungsinya. Studi Universitas Stanford menemukan, pasien kanker payudara yang telah menjalani pengobatan, memiliki aktivitas lebih sedikit pada area otak yang bertanggung jawab untuk memori.

8. Kehamilan
    Diperkirakan, gaya hidup dan gangguan serta hilangnya rutinitas saat kehamilan menjadi penyebab wanita memiliki memori yang buruk. Dalam sebuah studi di Australia, wanita yang sedang hamil memiliki ingatan yang lebih buruk terutama mengingat nomor telepon dan nama orang yang baru mereka kenal.

9. Anestesi
    Anda tidak akan mengingat apapun saat bangun setelah dianestesi sebelum menjalani operasi. Namun, hal yang sama juga memengaruhi memori lebih lama dari yang diinginkan, mulai dari beberapa hari hingga satu tahun setelah operasi. Studi RS Universitas Florida menemukan 40 % pasien berusia lebih dari 60 tahun, 12,7% mengalami gangguan ingatan selama tiga bulan pascaoperasi.

10. Epilepsi
      Kondisi otak yang menyebabkan kejang dapat memengaruhi kehilangan memori. Selama kejang, impuls listrik di otak terganggu. Jika serangan terjadi di daerah tertentu dari otak, seperti hippocampus, akan menyebabkan gangguan memori meski kejang berhenti. "Epilepsi harus diobati dengan segera untuk menghentikan kejang sehingga tidak menimbulkan efek jangka panjang,"kata profesor Kirkham.

11. Obat Asma dan Arthritis
      Kortikosteroid adalah obat yang umum digunakan untuk mengurangi asma dan radang sendi. Penggunaan jangka panjang dalam dosis tinggi, selama enam bulan atau lebih, dapat menyebabkan masalah ingatan, ucap Stephen Bazire, profesor Universitas Angolia Timur. Kortikosteroid dapat membunuh sel otak, dan area otak khususnya hippocampus menyusut."Mengganti steroid mungkin dapat mengurangi risiko kehilangan memori." ujar Bazire.

11. Depresi
      Kondisi mental ini dikaitkan dengan rendahnya tingkat kimia otak seperti serotonin dan norepinefrin yang memiliki fungsi menyampaikan pesan. Sehingga, depresi juga berefek pada memori."Pengobatan depresi, yang melibatkan terapi bicara atau tidak, dan berhasil, juga dapat membantu meringankan masalah ingatan, " kata Dr. Gross.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar