Senin, 02 Januari 2012

BERGURU PADA KRITIK


Milih ekskul yang kurang popular, dikrititk. Pengen dandan beda, dikritik. Suka musik tertentu, dikritik. Punya cita-cita menjadi “sesuatu”, dikritik juga. Kalau saja hidup kita terus-terusan diteror kritik, pusing pasti. Memang sih, kadang ada juga kritik yang mesti kita dengar. Tapi kalau kebanyakan , bingung juga mau dengerin yang mana. Nah, biar lebih bijak menghadapi kritik, mari kita:

1.    Ketika mendapat kritik, cermati isi kritiknya, bukan siapa yang bicara. Cara itu bisa membantu kita lebih obyektif dalam menerima kritik.

2.   Saring semua kritik karena tidak semua kritik itu benar. Bisa saja itu Cuma cara pihak tertentu untuk menghasut atau mempengaruhi kita untuk melakukan sesuatu, rugi kan?.

3.    Sadari bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Bikin prioritas siapa saja yang kritiknya bisa kita turuti. Tentunya keluarga adalah nomor satu dalam hal ini.

4.   Percaya bahwa setiap orang punya selera,pengalaman dan kepentingan yang beraneka ragam. Kalau semua diturutin, kapan kita melakukan sesuatu untuk diri sendiri? Selain itu, bisa-bisa kita jadi sulit memutuskan sesuatu sendiri

5.    Buka mata bahwa menuruti satu omongan orang bukan berarti kita akan benar-benar bebas dari kritik. Bahkan orang yang baik dan tidak neko-neko pun masih akan diomongin,kok.

6.  Tabung semua omongan orang, catat, lalu buka di saat kita sudah siap. Saat itu adalah dimana  sudah waktunya kita untuk introspeksi diri. Baca kembali catatan yang berisi complain tersebut dan renungkan.

7. Hindari janji akan mengubah diri semata-mata karena kritik. Karena kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Kalau kita berbuat salah lagi bisa-bisa orang yang mengkritik kita bakal makin pedas ngomongnya. Perbaiki diri sendiri karena kita memang sadar, niat, dan pengen jadi orang yang lebih baik.

Sumber: Majalah Gadis Edisi Tahunan 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar