Milih ekskul yang kurang
popular, dikrititk. Pengen dandan beda, dikritik. Suka musik tertentu,
dikritik. Punya cita-cita menjadi “sesuatu”, dikritik juga. Kalau saja hidup
kita terus-terusan diteror kritik, pusing pasti. Memang sih, kadang ada juga
kritik yang mesti kita dengar. Tapi kalau kebanyakan , bingung juga mau
dengerin yang mana. Nah, biar lebih bijak menghadapi kritik, mari kita:
1.
Ketika mendapat kritik, cermati isi
kritiknya, bukan siapa yang bicara. Cara itu bisa membantu kita lebih obyektif
dalam menerima kritik.
2. Saring semua kritik karena tidak semua kritik
itu benar. Bisa saja itu Cuma cara pihak tertentu untuk menghasut atau
mempengaruhi kita untuk melakukan sesuatu, rugi kan?.
3.
Sadari bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua
orang. Bikin prioritas siapa saja yang kritiknya bisa kita turuti. Tentunya
keluarga adalah nomor satu dalam hal ini.
4.
Percaya bahwa setiap orang punya
selera,pengalaman dan kepentingan yang beraneka ragam. Kalau semua diturutin,
kapan kita melakukan sesuatu untuk diri sendiri? Selain itu, bisa-bisa kita
jadi sulit memutuskan sesuatu sendiri
5.
Buka mata bahwa menuruti satu omongan orang
bukan berarti kita akan benar-benar bebas dari kritik. Bahkan orang yang baik
dan tidak neko-neko pun masih akan diomongin,kok.
6. Tabung semua omongan orang, catat, lalu buka
di saat kita sudah siap. Saat itu adalah dimana
sudah waktunya kita untuk introspeksi diri. Baca kembali catatan yang
berisi complain tersebut dan renungkan.
7. Hindari janji akan mengubah diri semata-mata
karena kritik. Karena kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Kalau kita
berbuat salah lagi bisa-bisa orang yang mengkritik kita bakal makin pedas
ngomongnya. Perbaiki diri sendiri karena kita memang sadar, niat, dan pengen
jadi orang yang lebih baik.
Sumber: Majalah Gadis Edisi
Tahunan 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar